Jumat, 18 November 2016

Bersikap "Sopan"

     Memang, terkadang kita anggap sepelehkan yang satu ini dengan alasan karena sudah tergerus zaman. Benar, zaman sudah menggerus seluruh aspek kehidupan, dari moral, mode, dan juga sikap. Tetapi tenang, saya akan memberikan beberapa tips untuk mencegah hal-hal buruk dari tergerusnya zaman :) .


  1. "Ngaca"
   Tepatkah, benarkah, dan pantaskah dengan sifat dan sikap kamu yang sekarang ini? Jangan hanya menegor orang dengan sifatnya yang semena-mena tetapi kamu sendiri belum menyadari diri kamu sendiri.

      2. "Tirulah yang Pantas"

   Zaman sekarang, hal yang salah dan tidak pantas malah diikuti, tetapi justru hal yang benar dan pantas serta baik malah dianggap tidak modis atau ketinggalan zaman. Heduhh... "Apa kata dunia?" 
Jadi, tirulah yang pantas, dan tinggalkan serta jauhkan yang buruk dan tidak seharusnya.

      3. "Teman"

   Sebagian besar, bahkan 75% dari seluruh hasil survey bahwa hal yang menyebabkan kita terjerumus ke hal-hal yang buruk iyalah karena pengaruh teman. Jangan karena mereka sudah membantumu dalam berkelahi (contohnya) lalu kamu berteman dengannya, tetapi justru dari situ kamu harus menjauhinya karena sudah membantumu dalam berkelahi. Seharusnya, yang benar itu dengan cara melerai perkelahian, bukan dengan cara berpihak di satu pihak lalu membantunya.

Tiga aspek diatas tadi adalah contoh cara mencegah agar tidak terjerumus dalam hal yang buruk.
Mohon maaf jika ada salah kata.
~Terima Kasih~

*ADIOS*

:3

Perjalanan di bulan Ramadhan

~Perjalanan di bulan Ramadhan~

     Jalan-jalan saat hari libur memang sudah biasa, dari yang menggunakan kendaraan pribadinya sampai menggunakan fasilitas umum. Contohnya, kereta api. Ditarik dengan lokomotif, kereta api menggunakan gerbong untuk memangkut penumpang maupun untuk mengangkut barang, seperti halnya pada liburan saya saat bulan Ramadhan. Yup, terlebih saya gemar dengan kereta api, jadi apapun yang berhubungan dengan kereta api, saya akan senang 😅 . Sebelumnya, saya memang sudah merencanakannya jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, sekitar seminggu sebelumnya. Harga cukup relatif ekonomis dan merakyat. Dan kebetulan, teman saya, Daffa dan Fikri juga ikut. Tetapi, mereka tidak satu gerbong sama saya karena sebelumnya saya memesan duluan tiketnya dengan kelas eksekutif :3 . Satu hal yang kurang dalam daftar saya, yaitu orang terkasih 😆 . Ya, sebenarnya tidak masalah jika 'dia' ikut atau tidak, tapi ya sebagai pengisi kesepian :v . 
     Bye The Way, kereta api yang kita naik bernama KA Pangrango 12356 keberangkatan pukul 08.00 WIB dari stasiun Bogor Paledang. Harga tiket yang saya beli sebesar Rp50.000 dan kelas yang saya pilih yaitu kelas eksekutif. Pada awalnya, saya mengincar rangkaian KA yang kelas 1 (eksekutif) nya berkaca pesawat (Retrofit), disitu kaca-kaca gerbong tersebut menggunakan kaca pesawat dan bersifat per baris. Jadinya, kita punya pandangan sendiri dan tidak perlu melongok ke area kaca orang lain :v .
     Hari Jum'at. Saya, Fikri dan Daffa pergi menuju stasiun Tanjung Barat untuk pergi ke stasiun Bogor menggunakan fasilitas kereta rel listrik (yang pasti) karena cukup ekonomis dan realible. Jam 7 lewat 30 menit, kami pun tiba di stasiun besar Bogor, dan dari situ kita keluar dari stasiun dan berjalan sekitar 100m menuju stasiun Bogor Paledang. Disana, suasana sudah cukup...yah...riweh :v tapi tidak terlalu ramai. Karena sekiranya kami akan telat, kami bergegas menuuju stasiun Bogor Paledang, dan sesaat sampai disana yang pada awalnya kami mengira akan telat, ternyata tidak. Yasudah, kami menunggu di teras stasiun sekitar 15 menit. Kemudiannya, pengumuman untuk kepada calon penumpang KA Pangrango dipersilahkan langsung check-in. Dengan menunjukkan tiket dan kartu pelajar kami (karena kami belum mempunyai KTP), kami pun dipersilahkan masuk menuju peron untuk menunggu sejenak kereta yang akan datang. *bel genta berbunyi* "Perhatian, kepada seluruh calon penumpang KA Pangrango 12356 dipersilahkan menunggu di peron stasiun". Yup, itu sinyal bagi kami kalau kereta sudah akan tiba. Kali ini, rangkaian kereta kami ditarik oleh loko CC 206 13 xx . Karena kebetulan saya sendiri yang penumpang kelas eksekutif sedangkan mereka ekonomi, jadi saya menunggu di ujung depan peron dan mereka menunggu di ujung belakang peron *menyedihkan :v* . Kami masuk, dengan tertib. Tetapi sayangnya, saya tidak mendapatkan kereta K1 dengan kaca pesawat (retrofit) :'v , heduhh...tapi yasudahlah, setidaknya saya mendapatkan kaca sipit. 
     Keberangkatan kereta kami yaitu pukul 08:04. Terdengar semboyan 41 yang disahut dengan semboyan 35, mengartikan kereta kami akan diberangkatkan. Lokomotif mulai berakselerasi, dan rangkaian gerbong pun berjalan perlahan. Terasa memang, bahwa kereta sudah berangkat, dan dengan senangnya akhirnya bisa naik kereta api setelah beberapa tahun :3 . Terakhir kali saya naik kereta api yaitu sekitar 1 atau 2 tahun yang lalu menuju stasiun Yogyakarta menggunakan KA Fajar Utama Yogya yang didalangi oleh lokomotif Railsprinter (CC 203).
     Perjalanan kami memakan waktu sekitar 2 jam, dan kebetulan juga hari itu hari Jumat, jadi kami sengaja memilih perjalanan KA keberangkatan pagi hari agar kami sesampai ditujuan dapat melaksanakan solat Jumat. Suasana didalam kereta cukup tentram, dan terdengar suara bogie yang berdecit bergesekan dengan rel yang membuat suasana semakin realistis. Pemandangan sangatlah "fantastic", dan karena jenuh, saya pun sesekali selfie dengan kamera saya, hitung-hitung sembari mengabadikan momen yang saya jarang rasakan :3 .

Kamis, 17 November 2016

Karena, semua berawal dari "Hobi"

     Mungkin, bagi sebagian besar dari kita menganggap hobi itu hanya untuk kesenangan. Pada faktanya, sebagian besar dari kita yang menggapai cita-citanya berawal dari hobi. Hobi, sesuatu yang menyenangan dan yang kita sukai. Setiap individual pasti mempunyai hobi, tetapi jika tidak memiliki hobi, maka carilah. Karena suatu saat, itu akan membantu kamu kedepannya.

     Di dunia ini tidak ada yang "tidak mungkin", dan pastilah di dunia ini tidak ada yang datang dengan sendirinya. Semua pasti ada waktunya, dan semua pasti akan mendapat gilirannya masing-masing. Kamu tidak dapat memaksakan dirimu untuk memiliki hobi, dan tentunya jikapun punya dengan terpaksa, tidak akan menghasilkan apapun.

     Adapun hobi yang memang menguntungkan, netral, dan merugikan. Setiap hobi pasti ada harus yang dikorbankan, dari dalam maupun dari luar. Contohnya, kamu mempunyai hobi gemar bermain alat musik gitar, dan dari situlah kamu bisa menjadi gitaris yang terkenal jika kamu berusaha, seperti halnya gitaris asal Korea yang bernama Sungha Jung.

     Usaha sekecil apapun jangan dianggap remeh, karena bisa jadi dari usaha yang kamu remehkan itu dapat menjadi buah tangan yang spektakuler. Memang, terlihat sekilas sepeleh, akan tetapi tidak jika dengan usaha yang dilakukannya.

     Tetaplah teguh dalam pilihan yang sudah kamu yakini dan jangan jadikan pilihanmu itu gentar hanya karena tidak yakin dengan pilihan yang sudah kamu tekuni selama ini. 😊😌

Jumat, 11 November 2016

Membuat Sejarah

     Membuat sejarah bukan berarti kita harus menjadi yang terdepan, tetapi cukuplah diposisi yang sudah seharusnya. Ada banyak macam yang dimaksud "Membuat Sejarah", dari melakukan sesuatu yang membuat harum nama sebuah maupun seseorang, sampai yang memang sesuatu yang tidak seharusnya terjadi dan menjadi sejarah walaupun dalam sisi yang lain.
   
     Dari awal, kita sudah diajarkan hidup jujur, damai, dan bermoral agama. Jangan hanya mengandalkan gerak gerik saja, anak TK pun juga bisa gerak gerik kesana kemari walaupun dalam arti yang agak berbeda. Kebanyakan pada zaman sekarang, perbandingan "Membuat Sejarah" yang positif dan yang negatif yaitu 25:75 . Ya, memang perbandingan yang cukup signifikan dan yang mengenaskan. Contohnya, tersangka korupsi yang merugikan negara bermiliaran rupiah hanya dijatuhkan hukuman 'beberapa' tahun, sedangkan tersangka pencuri sendal jepit dikeroyok habis-habisan dan dimasukkan ke dalam sel tahanan. Seharusnya, mereka yang sudah merugikan dan mengotori nama negara dijatuhi hukuman yang setimpal dengan usaha para pejuang bangsa kita yang sudah rela berkorban.
  
      "Kenapa kita mengurusi masalah-masalah yang sangat merugikan, sedangkan kita dapat menghapus ataupun memusnahkannya?". Aneh, tetapi biarkanlah para pemimpin yang sudah diberi amanah untuk mengurusi masalah tersebut.
    
      Demokrasi sebenarnya hal yang menyenangkan sekaligus memberi kita kesempatan untuk mencurahkan pendapat kita kepada mereka. Hanya saja, jangan melakukan hal-hal anarkis. Contoh, buatlah perjanjian terlebih dahulu sebelum berdemokrasi dan patuhilah perjanjian-perjanjian dan peraturan yang sudah ditetapkan.
   
      Anarkis sebenarnya berawal dari ego yang berlebihan. Andaikan seseorang bisa mengendalikan egonya, pasti dia tidak akan berbuat anarkis ketika berdemo. Jika begitu, sejarah demokrasi akan berkesan tidak menyenangkan dan bisa merugikan.

      Jadi, untuk sekarang. Buatlah sejarah yang dapat mengharumkan nama bangsa, jika belum mampu mengharumkan nama bangsa, cobalah mengharumkan nama diri sendiri terlebih dahulu. Jika kamu bisa mengharumkan nama diri sendiri, yakinlah kamu pasti bisa mengharumkan nama bangsa suatu saat nanti.